Salah satu kegiatan yang paling saya senangi di
program IKYEP adalah cultural performance atau penampilan budaya. Para delegasi
menampilkan tarian dan nyanyian nusantara yang telah dilatih selama pre
departure training. Salah satu kota tempat para delegasi Indonesia menampilkan
penampilan seni budaya adalah kota Gangneung, yaitu di Youth Centre kota
Gangneung. itutarian.Tarianyang ditampilkan adalah Marpangir dari Sumatera Utara,
Bumi Rafflesia dari bengkulu , Cokek dari DKI Jakarta, dan Mambri dari Papua.
Sebelum menampilkan tarian, tiap-tiap tarian diberikan penjelasan terlebih
dahulu agar para penonton paham terhadap tarian-tarian yang kami
tampilkan selama 30 menit tentang Indonesia.
Pada saat sesi penjelesan, kami tidak hanya membahas tentang
budaya namun perkembangan Indonesia mulai dari prestasi, Industri musik\film,
makanan olahan, event besar, dan startup yang sudah sangat maju. Selain itu
agar lebih interaktiv kami langsung membagikan makanan olahan untuk
dicicipioleh pemuda Gangneung berupa, kue kacang dari lombok, keripik balado
dari Padang dan kopi dari Bengkulu. Pemuda Gangneung mengatakan bahwa mereka
sagat mengapresiasi apa yang kami tampilkan, mereka juga kagum karena mereka
mengakui Korea hanya memiliki satu budaya sedangkan Indonesia memiliki beraneka
ragam budaya dan baju adat.Serta mereka sangat senang ketika kami menyanyikan
theme song IKYEP, karena terdapat lirik berbahasa korea dan mereka merasa sangat
dihargai.
Selanjutnya presentasi oleh Youth Gangneung, dimana mereka menjalaskan tentang budaya tradisional korea, makanan
tradisional, kebiasaan anak-anak muda Korea yang keras dalam pendidikan dimana mereka
masuk sekolah mulai dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore dan dilanjutkan kegiatan luar sekolah
misalnya les sampai jam 1 malam, serta icon kebanggan masyarakat Gangneung yaitu
Yul Gok I yang merupakan anak ketiga dari Shin Saimdang, yaitu seorang wanita jenius,
penulis, dan pelukis. Beliau disebut sebagai Ibu dalam kepercayaan konfusianisme
karena tulisan dan lukisannya yang menggambarkan ketenangan, kemurnian dan kebajikan
seorang wanita. Shin Saimdang lahirdi Gangneung beberapa ratus tahun yang lalu. Kini
Shin Saimdang diabadikan sebagai wanita pertama kali yang menjadi pengisi mata uang
Korea (Won), dan wajah Shin Saimdang ada di mata uang 50.000. Lalu,anaknya Yul Gok
I juga sangat berpengaruh dalam
ajaran Konfusianisme sehingga ia juga diabadikan dalam mata uang 5000 Korea.
Putri Santri
Alumni IKYEP 2018
No comments:
Post a Comment