“Expect the Unexpected, Youth!”





Tahun 2017 menjadi salah satu tahun terbaik dalam hidup saya. Saya sehat, bahagia, memiliki orang tua yang sangat penyabar serta tiga adik laki-laki yang terkadang membuat saya kesal sekaligus rindu. Ah, ya... saya juga punya teman-teman yang luar biasa, entah itu teman-teman di kampus maupun teman-teman di beberapa komunitas yang saya ikuti.
Tahun ini menjadi semakin luar biasa karena saya diberikan kesempatan yang sangat besar untuk menjadi delegasi Provinsi Bengkulu pada program Pertukaran Pemuda Indonesia-Singapura atau disebut juga Singapore-Indonesia Youth Leadership Exchange Programme atau disingkat SIYLEP di tahun 2017. Program ini berlangsung selama kurang lebih 17 hari yang terdiri dari beberapa kegiatan, yakni Pre Departure Training (PDT), Singapore Phase, Indonesia Phase, Community Development, dan Re-entry.  
Saya bertolak dari Bengkulu menuju Jakarta pada tanggal 9 November 2017 untuk mengikuti rangkaian program yang telah dipersiapkan. Di waktu ini pula, saya bertemu dengan 19 pemuda lainnya yang berasal dari 19 provinsi di Indonesia untuk bersama-sama melaksanakan program. Sempat merasa minder, karena saya bertemu dengan pemuda yang memiliki prestasi yang luar biasa. Saya tidak memiliki prestasi yang begitu banyak sebelumnya dan sedikit merasa kalah dari mereka. Nyatanya, rasa minder dan kurang percaya diri tersebut sama sekali tidak berdasar. Saya menyadari bahwa kami dikumpulkan untuk sama-sama belajar dan berdinamika dengan baik. Ini sama sekali bukan tentang kompetisi, namun bagaimana kita saling berbagi dan sama-sama melengkapi. Pelajaran pertama, expect the unexpected!
Selama tiga hari dari tanggal 9 hingga 11 November 2017 seluruh delegasi mengikuti rangkaian kegiatan Pre Departure Training atau disingkat PDT. Pada kegiatan ini kami diberikan bekal pengetahuan dari para fasilitator yang hebat sebelum menuju ke Singapura. Kami juga mengunjungi beberapa tempat seperti Jakarta Creative Hub, Kantor Go-Jek Indonesia, dan melakukan diskusi di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Kegiatan PDT ditutup dengan dikukuhkannya 20 pemuda sebagai delegasi Indonesia untuk program Pertukaran Pemuda Indonesia-Singapura oleh Asisten Deputi Bidang Kepemudaan KEMENPORA RI. Setelah dikukuhkan, acara pun dilanjutkan dengan cultural performance oleh seluruh delegasi.
Dengan bekal yang telah kami dapat selama masa PDT, kami berangkat menuju Singapura pada tanggal 12 November 2017. Setiba di Singapura, kami disambut dengan hangat oleh perwakilan dari National Youth Council (NYC) Singapore. Kami melanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan untuk selanjutnya mengikuti kegiatan pertama di Singapura, yakni Welcoming Dinner. Acara ini berlangsung sangat hangat dan snatai. Pada waktu ini pula kami dipertemukan dengan 20 pemuda profesional Singapura yang berasal dari berbagai elemen, yakni pemerintahan, perusahaan, maupun pemuda yang aktif di Non Goverment Organization (NGO). Hal ini sangat mengejutkan seluruh delegasi Indonesia yang mengira bahwa delegasi Singapura ialah pemuda yang juga masih belajar melalui program SIYLEP ini. Untuk kedua kalinya, masih pelajaran yang sama, expect the unexpected!



Selama kurang lebih seminggu di Singapura, kami mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa. Setiap delegasi Indonesia memiliki counterpart dari Singapura yang membantu selama kegiatan di Singapura berlangsung. Kami juga bertemu dengan fasilitator hebat yang membuka cakrawala berpikir kami mengenai apa itu smart nation,dan bagaimana sistem 3P’s (public, private, people) seharusnya berjalan dalam rangka menghadirkan lingkungan masyarakat yang sejahtera dan berbasis teknologi. Selain hal tersebut, kami pun diajak mengunjungi beberapa tempat di Singapura, baik itu modern place yang baru dibangun maupun traditional place yang semuanya sudah menggunakan teknologi yang sangat  memudahkan masyarakat Singapura dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Saya secara pribadi sangat tertarik dengan sistem teknologi yang dibangun oleh Singapura, serta bagaimana pemerintah dan perusahaan bersinergi untuk menghadirkan kemudahan bagi setiap elemen masyarakat. Lagi-lagi, pelajarannya tetap sama : expect the unexpected!
Selain melakukan class activity, city tour, dan discussion, kami juga melakukan cultural exchange di negara yang terkenal dengan Merlion tersebut. Cultural exchange kami lakukan dengan menampilkan beberapa tarian daerah Indonesia serta menyanyikan lagu-lagu daerah nusantara. Kami juga bertukar budaya melalui diskusi hangat bersama keluarga angkat ketika melakukan homestay di Singapura. Ini betul-betul pengalaman baru dan luar biasa.
Setelah puas belajar di Singapura, kami kembali ke tanah air untuk melanjutkan Indonesia Phase di Provinsi Riau. Di salah satu provinsi di Pulau Sumatera ini kami difokuskan untuk melakukan community development di Desa Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Riau. Ketika melakukan kegiatan di Riau, kami juga dipertemukan dengan 20 Local Youth yang merupakan penggiat Startup di Riau. Kedua puluh pemuda ini juga membantu kami dalam melakukan community development di desa yang dulunya merupakan desa wisata tersebut. Di desa ini, kami juga dipertemukan dengan keluarga angkat yang banyak memberi kami bantuan selama tinggal di desa.
Petualangan kami pun berakhir. Tiba saatnya kami kembali ke daerah masing-masing untuk melakukan implementasi atas apa yang sudah kami dapatkan selama program. Untuk waktu 17 hari yang diberikan, kami merasa sangat bersyukur menjadi bagian dari program ini. Singapore-Indonesia Youth Leadership Exchange Programme (SIYLEP) merupakan program yang pertama kali diadakan pada tahun 2017. Kami sebagai delegasi, secara perlahan mencoba meraba dan merasa, serta mengalami sendiri sensasi program yang kami pun belum memiliki pandangan, apalagi referensi. Yang pasti, ‘expect the unexpected’ adalah sebuah kalimat yang bagaikan mantera, yang sama-sama kami ucapkan ketika kami menemukan hal-hal baru. Kesemuanya memberikan kesan yang berbeda : terkejut, takjub, sedikit bertanya-tanya, dan aneka rasa lainnya. Kami sama-sama merasa bahagia karena telah berhasil mengikuti setiap rangkaian program. Pada akhirnya, dengan senyuman lebar dan teriakan bangga kami ucapkan, “Hey, Youth! Expect the unexpected!”




Untuk kekeluargaan yang kami berduapuluh bangun, tidak perlu ditanya. Kalian boleh tanya teman-teman se-angkatan ku betapa parahnya aku menangis sebelum berpisah pulang ke daerah. Belum rela untuk tidak bersama. Yang jelas, waktu 17 hari memang sangat singkat, namun sangat cukup bagi kami untuk memulai pertalian kasih antar sesama delegasi. Waktu-waktu selanjutnya yang ada di depan, akan kami pergunakan untuk semakin mengeratkan ikatan persabahatan dan persaudaraan.
Tahun 2017 betul menjadi tahun yang sangat luar biasa. Saya bersyukur atas waktu yang begitu membanggakan, dan bersiap untuk masa depan yang penuh kejutan-kejutan nan mendebarkan.
Terima kasih!


Jerni Rinova Panjaitan
SIYLEP 2017

No comments:

Post a Comment

Pages