Perjalanan ke Minahasa

Saya bersama Delegasi IKYEP 2017

Perjalanan menarik kami di Manado pada tanggal 1 Agustus 2017 yakni mengunjungi tanah Minahasa. Hari pertama dalam bulan Agustus saat itu menjadi salah satu hari yang takkan terlupakan sepanjang hidup saya. Minahasa adalah tanah yang sangat lestari dan penuh budaya, tanah ini akan membekas di hati siapa saja yang mendatanginya. Perjalanan pertama kami saat itu adalah mengunjungi tempat pembuatan rumah adat Minahasa. Sungguh menakjubkan, hingga saat ini masyarakat minahasa khususnya tomohon masih melestarikan rumah adat mereka. Rumah adat Minahasa memiliki banyak sekali keunikan dan salah satu yang paling menarik, rumah ini di bangun bahkan tanpa sebatang paku pun. Para pekerja memiliki tehnik khusus untuk menyatukan kepingan serta balok kayu menjadi sebuah rumah yang apik dan utuh. Luar biasanya lagi ternyata produksi rumah adat minahasa ini menjadi salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat Minahasa karena ternyata rumah adat ini pun juga di ekspor ke beberapa negara tetangga seperti Brunai Darussalam dan Malaysia dalam bentuk kepingan-kepingan balok yang nantinya akan di kerjakan langsung di tempat oleh para pekerja dari Minahasa.

Setelah mengunjungi tempat produksi rumah adat Minahasa, pada pukul 10.30 kami melanjutkan perjalanan ke Walle Budaya ma’sai Tomohon. Disini seluruh delegasi di sambut dengan tarian Kabasaran yang ditarikan oleh kaum laki – laki dewasa. Selain itu, setelah masuk ke dalam gerbang utama Wale Budaya Ma’sani kami juga disambut oleh suara merdu kolintang yang dimainkan oleh kelompok anak muda di desa Tomohon.

Setibanya di Walle Budaya ma'sai Tomohon

Di Walle Budaya ma’sai Tomohon kami baik delegasi Indonesia maupun Korea juga diberikan kesempatan untuk belajar menarikan tarian kabasaran, memainkan kolintang, serta menarikan tarian berpasangan khas Tomohon (tarian Maengket).
Saya mendapat kesempatan untuk mecoba menarikan tarian kabasaran lengkap dengan baju adat kabasaran dan atribut perang. Tarian kabasaran adalah tari penyambutan yang menceritakan tentang pasukan adat Tomohon yang gagah berani dalam medan tempur, tarian ini di iringi pukulan-pukulan alat musik gemricing serta pekikan khas ala pasukan perang, “hhiiiyaaakkk” mebuat suasana pertunjukkan semakin heboh dan atraktif. Saya dan teman-teman merasa sangat bangga sekaligus terpukau. Indonesia adalah tanah yang sungguh luar biasa dengan segala keunikan budaya, adat istiadatnya, dan tanah Minahasa adalah salah satu aset besar bagi kelestarian budaya Indonesia.


Tari Kabasaran

Tari berpasangan muda-mudi (Tari Maengket)



Ella Deskomariatno
IKYEP 2017

No comments:

Post a Comment

Pages