Pada dasarnya setiap
perjalanan memiliki makna. Namun setiap orang memaknai perjalanan tersebut
dengan sudut pandang yang berbeda, hal ini tergantung dengan siapa yang
melakukan perjalanan tersebut. Begitupun dengan perjalanan saya dalam ASEAN
Students Visit India (ASVI) tahun 2016 lalu. Saya memaknai perjalanan ini
sebagai: Wujud Rasa Syukur. Mengapa? Karena dibalik perjalanan saya dalam
program ASVI ini, ada banyak sekali hal-hal yang membuat saya merasa lebih
bersyukur, dan ada banyak sekali pelajaran berharga yang saya dapatkan
dari perjalanan ini.
Program ASVI merupakan
salah satu program yang cukup singkat sama halnya dengan program IChYEP (Indonesia
China Youth Exchange Program). Namun, ini bukan soal durasi program
yang singkat tapi ini soal bagaimana kita memaknai perjalanan singkat tersebut
menjadi hal yang sangat berharga dan tak kan terlupakan sepanjang hidup kita.
Jadi pada dasarnya semua program itu sama, tergantung bagaimana kita
memaknainya.
Pada tahun 2016 lalu,
program ASVI berjalan selama 16 hari, terdiri dari 5 hari Pra-PDT dan PDT (Pre
Departure Training), 10 hari program di India dan 1 hari Re-Entry.
Kegiatan PDT dimulai pada tanggal 15 November 2016 dengan rincian Pra-PDT pada
tanggal 15-18 November 2016 di Wisma Soegondo Djojopoespito dan dilanjutkan
dengan kegiatan PDT pada tanggal 19 November 2016 di Hotel Bestwestern, Mangga
Dua. Masa PDT merupakan titik awal saya belajar dalam program ini. Bertemu
dengan 23 delegasi dari 23 provinsi yang berbeda dari Sabang sampai
Merauke membuat saya belajar untuk menerima perbedaan. Dengan adanya
perbedaan tersebut, saya belajar untuk menjadi lebih toleran terhadap sesama.
Proses pembelajaran pun berlanjut karena selama PDT ini, kami juga
mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baru. Kami dibekali dengan pengetahuan
mengenai character building, leadership, entrepeneurship, public speaking, dan
juga latihan cultural performance bersama-sama. Saya
merasa sangat bersyukur atas pembelajaran yang saya dapatkan selama PDT
tersebut.
Rasa syukur saya belum
berhenti sampai disana, rasa syukur itu memuncak setelah saya benar-benar
menginjakkan kaki saya di negara India. Ada banyak hal yang membuat saya
bersyukur, pertama saya berkesempatan bertemu dan berinteraksi langsung dengan
para pemuda hebat dari 8 Negara ASEAN, yang terdiri dari Negara Malaysia,
Bruneidarussalam, Kamboja, Laos, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Thailand.
Saya dan semua delegasi patut bersyukur karena program ASVI tahun 2016 sedikit
berbeda dari tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, delegasi dari negara
ASEAN ini dibagi dalam dua grup keberangkatan, yaitu periode September dan
November. Namun tahun ini seluruh delegasi diberangkatkan secara bersamaan
dengan tujuan kota yang sedikit berbeda. Grup pertama yang terdiri dari
Indonesia, Malaysia, Bruneidarussalam, Kamboja dan Laos mengunjungi kota
Mumbai, Pune, Agra dan New Delhi. Sementara, Grup kedua yang terdiri dari
Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam mengunjungi kota Bangalore sebagai
kota destinasi pertama. Namun, semua delegasi 9 negara tersebut dikumpulkan
bersama-sama ketika berada di New Delhi.
Saya sangat bersyukur bisa
bertemu dengan semua delegasi dari 9 negara hanya dalam satu kali perjalanan.
Pertemuan ini memberi kesempatan bagi saya untuk memiliki teman dari 9 negara
ASEAN. Sekarang saya memiliki teman sekaligus saudara di 9 negara ASEAN, dan
kemanapun saya pergi saya akan mudah menemukan tempat untuk
berlindung.
Hal kedua yang saya syukuri
ketika berada di negara India adalah saya berkesempatan mengunjungi salah satu
7 keajaiban dunia, yaitu “Taj Mahal”. Air mata saya sempat berlinang ketika
saya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di depan pintu gerbang Taj Mahal.
Saya tak henti-hentinya mengucapkan kata “Alhamdulillah” sebagai rasa syukur
kepada Allah SWT atas kesempatan yang sangat berharga tersebut. Betapa tidak,
tak pernah sekalipun terlintas di benak saya sebelumnya untuk mengunjungi
bangunan Megah tersebut. Ketika berada di kompleks Taj Mahal, saya benar-benar
terharu ketika mendengarkan seorang Tourist Guide menceritakan
kisah dibalik bangunan megah ini. Bangunan ini menjadi bukti bahwa cinta sejati
itu benar adanya. Butuh perjuangan dan pengorbanan yang besar untuk membuktikan
rasa cinta tersebut.
Ketiga, saya merasa sangat
bersyukur karena keberadaan saya di negara India dalam program ASVI ini
mengubah sudut pandang saya dalam melihat satu hal. Salah satunya adalah sudut
pandang terhadap kebudayaan bangsa ini. Kita semua tahu bahwa negara
kita, Indonesia ini sangat kaya akan budaya. Negara ini memiliki kekayaan yang
luar biasa, mulai dari jumlah pulau, suku, bahasa, tarian, lagu, pakaian adat
sampai makanan sekalipun. Dengan kekayaan yang dimiliki bangsa ini, kami
sebagai Duta Bangsa sangat berbangga karena dapat menunjukkan kekayaan
Indonesia ini kepada negara India dan negara-negara ASEAN melalui lagu, tarian,
pakaian adat, dan batik daerah masing-masing. Rasa bangga menjadi pemuda
Indonesia ini benar-benar muncul pada saat kami diberi kesempatan menampilkan
“Medley lagu-lagu nusantara”, seni bela diri pencak silat dan tarian daerah
yang meliputi tari Ratoe Jaro, tari Zapin Muda Mudi, dan tari kreasi bertema
batik. Bahagia bercampur haru saya rasakan pada saat mendengarkan gemuruh tepuk
tangan dari delegasi-delegasi negara ASEAN dan para penonton pada saat kami
menampilkan penampilan tersebut. Mulai detik itu, saya merasa benar-benar
bangga menjadi Pemuda Indonesia.
Beberapa hal diatas
merupakan hal yang saya syukuri dalam perjalanan di program ASVI 2016 lalu.
Perjalanan singkat tersebut telah membuka mata hati saya untuk menjadi
pribadi yang lebih bersyukur. Selain rasa syukur, program ini juga menumbuhan
rasa cinta yang besar kepada negara kita, Indonesia. Saya meyakini bahwa cinta
sejati seperti dalam kisah Taj Mahal benar adanya. Namun, kisah tersebut bukan
hanya sebatas cinta terhadap lawan jenis ataupun cinta terhadap keluarga.
Namun, cinta ini juga berlaku untuk negara. Kecintaan saya terhadap negara ini
bertambah besar dengan media penghantarnya yaitu penampila Cultural
Performance. Sungguh perjalanan ini adalah perjalanan yang luar biasa.
Perjalanan ini telah menyadarkan saya bahwa kita patut berbangga menjadi warga
negara Indonesia. Mudah-mudahan rasa kebanggaan yang kita miliki terhadap bangsa
ini dapat menciptakan kesadaran untuk selalu berkontribusi bagi kemajuan
bangsa. Bangsa yang kita cintai, Indonesia.
Lia Haryana
No comments:
Post a Comment