“Andri selamat yo katonyo kau lolos pertukaran pemuda antar negara?
Semalat yo!!! Kemano? Australi?Kanada? Jepang?korea?”. Lalu aku menjawab.
‘’Bukan alhamdulillhah sayo dapat ke Negeri Jiran Malaysia.” Kemudian temanku
kembali merespon ‘’oh(dengan nada oh yang menurun)’’. “Selamat yo”.Mungkin banyak yang berpendapat bahwa untuk apa susah
payah mengikuti seleksi yang begitu ketat kalau cuma mau pergi ke Malaysia. Ketika
mendengar statement itu aku hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati. “It is
not about how far you go, however it is about how far you can see the benefit
from the journey.”
I don’t care where to go, what I care is whom I go with and what I
do there.
It is right. Pergi ke Malaysia
bisa dengan mudah dilakukan dengan uang pribadi. Tetapi pergi ke Malayisa
dengan program pertukaran pemuda merupakan perkara yang amat sangat berbeda.
Ini bukan lah perjalanan biasa, dan bukan pula perjalanan untuk poyah-poyah
melain kan ini merupakan perjalanan membagun dan mencintai bangsa. Banyak hal yang aku pelajarai dari perjalanan
ini. didatangkan dari 30 provinsi kami 34 delegasi memulai perjalanan ini
dengan perbedaan. Program ini telah membuka fikiran ku untuk menerima perbedaan
dan membuat ku sadar bahwa perbedaan lah yang membuat negeri ini besar dan
kaya. Bertemu dengan teman-teman dari setiap sisi Indonesia; Indonesia bagian
barat,tengah dan timur membuat ku merasa bangga bahwa Indonesia memiliki
generasi muda yang berkualitas berdedikasi tinggi dan memiliki rasa cinta terhadap
negeri nya yang begitu tinggi.
Tidak hanya bertemu dengan delegasi dari
seluruh penjuru negeri ini. Aku pun bertemu dengan delegasi Malaysia yang
memiliki background knowledge, character dan ras yang berbeda (Melayu, China
dan India). Di program ini aku dan 33 delegasi Indonesia lainnya tidak hanya
diberi kesempatan bedikusi dengan delegasi dari Malaysia secara formal tetapi
kami berkesempatan langsung berdikusi secara informal. Kami di bagi dikelmpokan
menjadi beberpa kelompok yang disebut buddy . Dan diberi counterpart yang mana
counterpart ini lah nanti yang menjadi tempat bertanya dan diberi pertanyaan
seputar kedua negara.
Indonesia Malaysia merupakan
negera yang serumpun memiliki persamaan kebudaayan secara umum. Tetapi
persamaan budaya ini tidak lantas membuat hubungan kedua negara ini akur-akur
saja. Sebelum berangkat program aku sudah dihantui perasaan khawatir yang
sangat tinggi. Khawatir kalau nanti kami tidak bisa menjaga emosi dan ego
masing-masing antar kedua negara. Mengingat sudah banyak beredar kasus dan prahara
diantara kedua negara. Akan tetapi semua kekhawatiran hilang ketika kami ada
diprogram ini. Ternyata kita( Indonesia Malaysia) harus berhati-hati dengan
yang nama nya media. Baik media elektonik maupun cetak. Yang membuat retak
hubugan kedua negara ini adalah Oknum-oknum melaui media yang mana banyak
isu-isu yang mengatakan kejelekan antar kedua negara tidak lah nyata adanya.
(Syukur).
Banyak
hal luar biasa dari perjalan ini yang aku alami yang tak bisa ku jelaskan
kepada kau hai sahabt negeri ku. Just experience it by yourselves. Andri Syahputra
IMYEP 2014
No comments:
Post a Comment