Berkenalan dengan Beijing



Pukul 7 pagi waktu Beijing, saya dan teman-teman se-Indonesia, delegasi pertukaran pemuda indonesia cina 2013 mendarat di Beijing Capital International Airport Co.,Ltd., China. Delegasi Indonesia pada pertukaran pemuda antar negara (PPAN) Indonesia – China tahun ini berjumlah 100 orang yang terdiri dari 33 orang pemuda yang diseleksi di tingkat propinsi se-Indonesia, kemudian 33 pemuda yang berstatus PNS dan merupakan staf Dispora di tiap propinsi, kemudian 10 orang tim Kemenpora RI yang nantinya akan bertugas untuk membicarakan secara langsung bagaimana program ini ke depannya dengan Kementerian Pemuda di China yang disebut dengan All China Youth Federation (ACYF), lalu 24 pemuda lainnya adalah pemuda-pemuda terpilih dari organisasi kepemudaan dan enterpreneur muda Indonesia. Ke-seratus delegasi indonesia ini dibagi menjadi tiga group dengan satu group terdiri dari 33 orang dan ada satu group yang beranggotakan 34 orang. Saya (Ejo Imandeka) dan Dian Rahayu Purba masuk group satu bersama Pak Imam Gunamawan selaku Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora dan beberapa staf jajarannya. Saya dan Dian adalah peserta terpilih propinsi Bengkulu untuk mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia china tahun 2013.
Setelah melakukan customs di customs immigration China dan mengambil luggage mengendarai sky train, kami telah ditunggu oleh sekelompok pemuda china. Dari Bandara Beijing kami tidak dibawa langsung ke hotel. Luar biasa, setelah menempuh perjalanan udara sekitar 8 jam, kami bukannya dibawa ke hotel dulu untuk beristirahat, melainkan malah dibawa berkunjung dulu. Kami nikmati saja, barangkali beginilah cara pemuda china menyambut kami, delegasi Indonesia. Namun demikian, memang, lelah penerbangan seakan sirna begitu kami melihat keindahan kota Beijing. Sebuah pilihan tepat, sebelum ke hotel, kami dibawa dulu mengunjungi  Beijing Planning Exhibition Hall, sebuah musem besar yang berisi tentang perencanaan pembangunan kota Beijing. Luar biasa kota Beijing. Dengan bangunan-bangunan megahnya yang menjulang, selama perjalanan kemaren, saya belum menemukan, belum melihat adanya kemacetan lalu lintas. Kita tau sendiri seperti apa keadaan Jakarta, masih diselimuti macet. Saya penasaran dan ingin bertanya di agenda diskusi pemuda nanti tentang bagaimana China, khususnya Beijing mengatasi macet.

Di lantai 3 Beijing Planning Exhibition Hall tersebut terdapat ruangan yang sangat luas, ruangan itu isinya adalah miniatur kota Beijing. Miniatur forbidden kingdom, monumen nasionalnya china yang juga terletak di Beijing, lalu jalan raya-nya juga ada di sana. Komplit sekali. Dari Beijing Planning Exhibition Hall rombongan dibawa ke ke Tailong Plaza Hotel untuk Check in, ishoma, dan kemudian pada pukul 02.30 siang waktu china, rombongan kembali di bawa mengunjungi National Museum of China. Dari keterangan guide di museum tersebut, National Museum of China adalah museum terbesar di dunia saat ini. Ada banyak sekali barang pra-sejarah, masa sejarah dipamerkan. Dari National Museum of China, perjalanan hari itu ditutup dengan gala dinner. Makanan di china tidak jauh berbeda dengan makanan indonesia. Barangkali karena kita masih dalam satu benua, Asia. Sehingga makanan tidak terlalu berbeda. Keesokan harinya delegasi indonesia akan mengunjungi Great Wall dan Forbidden City di Beijing, China.

No comments:

Post a Comment

Pages