Good Preparation Makes Good Execution


Hi! Perkenalkan saya Wahyu Tri Novriasnyah, panggil saja Wahyu. Saya adalah peserta Program Pertukaran Indonesia Austraia (PPIA) dari provinsi Bengkulu tahun 2017. Terpilih menjadi kandidat PPIA, bukan berarti saya hanya menunggu untuk diberangkatkan ke negeri seberang. Beberapa persiapan harus saya lakukan untuk memaksimalkan diri ketika di program nanti. Mulai dari wawasan nusantara dan dunia, mempersiapkan diri untuk perbedaan budaya dan cara hidup di negeri orang, serta beberapa kesenian daerah yang dapat saya perkenalkan disana.

Beruntungnya saya memiliki teman yang bersama-sama mempersiapkan diri untuk program pertukaran lainnya. Kebetulan saya berdomisili di Kota Curup, dua jam dari ibukota provinsi. Setiap akhir pekan saya pergi ke Bengkulu untuk latihan ini dan itu bersama rekan-rekan saya dan sekaligus liburan ala perkotaan juga.
Menjadi duta muda bangsa, bukan hanya merupakan kebanggan, tetapi juga amanah yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kami berenam, dibantu dengan beberapa alumni pertukaran di tahun sebelumnya menggembleng diri kami dengan berlatih berbagai tarian daerah, lagu-lagu daerah, bahkan menulis. Awalnya saya merasa tertantang dengan hal-hal tersebut karena di luar kemampuan dan rutinitas saya. Namun, di tengah perjalanan, saya sangat menikmatinya. Sampai sekarang saya masih terngiang-ngiang lagu-lagu daerah yang saya hapalkan.
Saya bukanlah orang yang suka menuangkan ide dalam tulisan. Maklum, selain tulisan tangan saya jelek, saya lebih suka kegiatan di luar ruangan. Namun, apa salahnya belajar, bukan? Tak ada salahnya juga membiasakan diri untuk hal-hal yang baik. Akhirnya, ya jadilah tulisan ini. Terima kasih untuk semua orang yang telah “mendorong’ saya menyelesaikan tulisan singkat ini.


Ada beberapa hal yang harus saya pelajari dengan baik sebelum berangkat, yakni cara menyampaikan pendapat yang efektif dan kuat. Saya merasa memiliki kelemahan dalam hal “public speaking’, bahkan saya sempat iri dengan beberapa teman yang mampu menyampaikan isi kepalanya dengan terstruktur dan tertata. Tapi, saya ingin terus belajar memperbaiki kekurangan saya. Beruntung, program persiapan keberangkatan ini menyediakan wadah untuk saya memperbaiki diri.
Hal emosional yang cukup memaksa perubahan diri saya adalah ketika saya harus berlapang dada dimentori oleh orang-orang yang usianya lebih muda dari saya. Kadang, terasa juga sih jengkelnya. Tapi, ternyata lucu juga kalau diingat-ingat kembali. Saya juga membayangkan perasaan mentor-mentor saya ketika saya bertingkah “nakal”, pasti mereka banyak makan hati juga. Tetapi untunglah semua persiapan berjalan aman, damai dan sentosa. Dari hal itu saya juga memahami bahwa sebenarnya bukan kehendak mereka untuk menjadi mentor saya dan memberikan berbagai pelatihan, namun karena mereka sebagai orang yang lebih dulu berangkat program dan telah mendapatkan pengalaman maka mereka bertanggung jawab dengan mempersiapkan "adik-adiknya" agar bisa siap untuk menghadapi program nantinya. Saya berterima kasih kepada mentor-mentor saya atas semua hal yang telah mereka bagi.
Sekarang, setelah melewati program pertukaran di Australia dan merasakan segudang pengalaman berharga, saya menyadari betapa pentingnya persiapan yang saya lewati sebelumnya. Saya bisa menikmati semua momen program pertukaran seperti minum kopi kesukaan saya. Walaupun ada sedikit pahit getirnya, tapi saya bersyukur pernah mendapatkan program persiapan setiap minggu belajar banyak hal bersama teman-teman lainnya.
Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi kandidat yang terpilih berikutnya. Good preparation makes good execution

Wahyu Tri Novriansyah
AIYEP 2017/2018

No comments:

Post a Comment

Pages