Eco-Town, Kitakyushu

Kitakyushu Airport

        Perjalanan di negeri sakura saat itu tidak hanya sebatas di kota Tokyo. Setelah melakukan beberapa rangkaian kegiatan seperti Welcoming Ceremony dan Welcoming Reception oleh Cabinet Office Jepang selaku penyelenggara dari the 42nd Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program, seluruh Participating Youth (PY) beserta National Leader (NL) diberangkatkan ke beberapa perfecture yang ada di Jepang.

       Bersama dengan ke 27 participating youth dari negara lainnya dan seorang national leader dari Thailand yang saat itu merupakan anggota dari Solidarity Group (SG) K, saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Kitakyushu perfecture. Perjalanan menuju Kitayushu ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam menggunakan pesawat.

       
       Sesampai di Kitakyusu, kami disambut dengan sangat hangat oleh pemuda lokal disana. Sambutan yang benar-benar aneh, tapi menurut saya sangat unik dan mengagumkan. Spanduk lucu dengan tulisan “Welcome to Kitakyushu”, beberapa orang yang mengibarkan bendera-bendera kecil dari seluruh Negara ASEAN Jepang, dan beberapa orang yang lainnya mengucapkan “welcome” sambil mengalungi kami yang sedang lewat dengan hadiah lucu yang berisi permen didalamnya.

Gift dari local Youth


Matsumoto’s former house

Kitakyushu Eco-Town Center


      Selanjutnya, sebelum menuju tempat penginapan, kami diajak mengunjungi beberpa situs bersejarah seperti the Matsumoto’s former house, Kitakyushu Eco-Town Center dan Next Generation Energy Park. Keesokan harinya, kami melanjutkan kunjungan ke beberapa tempat lainnya seperti Plastic PET Bottle Recycling, Wind Power Generation, Kitakyushu Museum of Natural & Human History, dan yang terakhir adalah Kitakyushu Innovation Gallery and Studio. Dari beberapa tempat tersebut, Plastic PET Bottle Recycling merupakan tempat yang paling mengesankan bagi saya. Di sanalah saya sadar bahwa, teknologi di negara Jepang memang sudah benar-benar maju. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya melihat mesin-mesin besar yang mengolah botol plastik menjadi serat-serat benang, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat pakaian. Plastik yang selama ini saya kenal sebagai salah satu penyebab bencana banjir di Indonesia, tapi di negara ini dapat menjadi benda yang sangat bermanfaat dan bernilai ekonomis.

      Setelah melakukan Institutional Visit ke beberapa tempat tersebut, saya dan PY lainnya kembali menuju ke penginapan untuk bersiap-siap melakuakan courtesy call, welcoming ceremony, dan juga homestay matching. Tepat pukul 18.00 waktu Jepang, ke 28 PY di SG K telah siap dengan pakaian tradisional negaranya masing-masing. Kami bertemu dengan Mr. Akira Kondo, yang merupakan chief of executive of Child and Domestic Affairs Bureau di Kitakyushu city. Selanjutnya, di ruang lain yang telah di persiapkan, kami melakukan welcoming reception. Di sanalah semua orang tua angkat kami di undang, hingga akhirnya di pertemukan dengan kami.

Keluarga Angkat di Kitakyushu

      Tuan dan nyonya Nakao, adalah orang tua angkat saya ketika di Kitayushu. Mereka mempunyai dua orang anak yang bernama Yoshuke dan Tamaki. Tiga hari yang saya habiskan, benar-benar membuat saya merasakan bagaimana menjadi anggota keluarga mereka, dan sekaligus menjadi orang Jepang. Nyonya Nakao, atau lebih sering saya panggil dengan sebutan “mama” mengajarkan saya dan homestay-mate saya banyak hal tentang negara Jepang dan juga budayanya. Kami diajak melakukan upacara teh tradisional Jepang di Communication Center. Kami juga diajarkan memasak beberapa masakan jepang seperti Onigiri, Tempura, dan Miso sup. Kemudian di sore harinya, mama dan papa membawa kami berkeliling Kitakyushu mengunjungi tempat-temat rekreasi di Mojico. Dan ketika makan malam, kami saling bergantian mengajarkan beberapa kosa kata dalam bahasa Jepang, Indonesia, dan Brunei Darussalam. Tiga hari tersebut benar-benar waktu yang singkat, hingga akhirnya saya dan homestay-mate saya yang telah benar-benar sudah nyaman dengan keluarga Nakao ini harus kembali ke Tokyo untuk melanjutkan program. Saya akan sangat merindukan kalian, Mama, Papa, Yoshuke, dan Tama-chan ...



Septyara Lingce

SSEAYP 2015

No comments:

Post a Comment

Pages